Wednesday, January 13, 2016

Manajemen, manajer, dan kepemimpinan


Manajemen, manajer, dan kepemimpinan
manajemen
Menurut para ahli, manajemen itu sendiri berkaitan erat dengan style, seni dan proses yang hidup dan dinamis dalam lingkup organisasi dalam upayanya untuk mencapai tujuan serta bagaimana tujuan tersebut dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Luther Gulick memberikan definisi 
manajemen sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerja sama ini lebih baik bermanfaat bagi manusia (Handoko, 1999:9).

Sedangkan menurut Stoner 
manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota-anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya-sumberdaya organisasi  agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Ibid, 8).

Sedangkan menurut pendapat Mary Parker Fallet, manajemen sebagai seni (art) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan melalui orang lain (Ibid, 12).

Pada definisi di atas, manajemen dititikberatkan pada usaha memanfaatkan orang lain dalam pencapaian tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka orang-orang didalam organisasi harus jelas wewenang, tanggung-jawab dan tugas pekerjaannya.

Sedangkan pengertian manajemen yang dikemukakan oleh Makharita bahwa :Management is the utilization of available or potentials resources in achieving a given ends (Manajemen adalah pemanfaatan sumber-sumber yang tersedia atau yang berpotensial di dalam pencapaian tujuan (Handayaningrat, 1993:10).

Definisi manajemen tersebut lebih menitikberatkan pada usaha menggunakan/memanfaatkan sumber yang tersedia atau yang berpotensi dalam pencapaian tujuan. Adapun sumber-sumber tersebut adalah orang, uang, material, peralatan (mesin), metode, waktu dan prasarana lainnya.
Manajer
manajer adalah orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan dan keterampilan yang baik yang diakui oleh organisasi untuk dapat memimpin, mengelola, mengendalikan, mengatur serta mengembangkan organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. Atau definisi manajer yang lainnya adalah seseorang yang dapat mengarahkan orang lain dan mampu bertanggung jawab atas kegiatan atau pekerjaan tersebut.
tingkatan-tingkatan manajer
Adapun pada beberapa organisasi, manajer seringkali dikelompokan kedalam beberapa kategori seperti manajer puncak atau top management, manajer tingkat mengah atau middle management dan manajer lini pertama ataufirst-line management. Berikut di bagian bawah ini penjelasannya:
1. Manejemen lini pertama (first line management).
Manajer lini pertama merupakan tinggatan paling rendah, sering dikenal dengan manajer operasional. Tugasnya seperti memimpin dan mengawasi pegaawai non-manajerial yang derlibat dalam proses produksi. Biasanya mereka sering disebut supervisor, manajer area, manajer shift, manajer department, manajer kantor atau mandor. Itulah penjelasan mengenai manajer lini pertama.
2. Manajer tingkat menengah (middle management).
Manajer tingkat menengah ini berada diantara manajer lini pertama (first line management) dan manajer puncak(top management), tugasnya sebagai penghubung antar keduanya. Adapun jabatan yang termasuk kedalam manajer tingkat menengah ini diantaranya seperti manajer proyek, manajer pabrik, manajer divisi atau kepala bagian. Itulah penjelasan mengenai manajer tingkat menengah.
3. Manajer puncak (top management).
Manajer puncak bertugas untuk merencanakan kegiatan maupun strategi organisasi atau perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya organisasi ataupun perusahaan. Manajer puncak ini dikenal dengan instilah executive officer, contoh dari manajer puncak seperti Chief Executive Officer (CEO)Chief Financial Officer (CFO) dan Chief Information Officer (CIO). Dan itulah penjelasan mengenai manajer puncak.

Beberapa tugas seorang manajer
Adapun beberapa tugas yang dilakukan oleh seorang manajer diantaranya seperti dibawah ini:
  • Yang pertama, tentunya memimpin organisasi.
  • Yang kedua, mengatur dan mengendalikan organisasi.
  • Yang ketiga, mengambangkan organisasi.
  • Yang keempat, mengatasi berbagai masalah yang dihadapi organisasi.
  • Yang kelima, mengawasi dan mengendalikan organisasi.
  • Yang keenam, menumbuhkan kepercayaan.
  • Yang ketujuh, meningkatkan rasa tanggung jawab.
  • Yang kedelapan, mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi.
  • Dan yang kesembilan, menggali dan mengembangkan sumber daya yang dimiliki organisasi atau perusahaan.

Kepemimpinan
Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002)

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepadapengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.


No comments:

Post a Comment